Era globalisasi dengan segala implikasinya menjadi salah satu pemicu cepatnya perubahan yang terjadi pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan bila tidak ada upaya sungguh-sungguh untuk mengantisipasinya maka hal tersebut akan menjadi masalah yang sangat serius. Dalam hal ini dunia pendidikan mempunyai tanggung jawab yang besar, terutama dalam menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh sehingga mampu hidup selaras didalam perubahan itu sendiri. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang hasilnya tidak dapat dilihat dan dirasakan secara instan, sehingga sekolah sebagai ujung tombak dilapangan harus memiliki arah pengembangan jangka panjang dengan tahapan pencapaiannya yang jelas dan tetap mengakomodir tuntutan permasalahan faktual kekinian yang ada di masyarakat. Untuk itulah SMK Negeri 3 Magelang dengan management baru siap menghantar siswa siswinya menjawab tantangan dan tuntutan zaman sehingga masa depan yang gemilang senantiasa ada ditangan mereka.

Friday, 13 January 2017

SMK NEGERI 3 MAGELANG JAWA TENGAH MENYIAPKAN SISWA PROGRAM TATA KECANTIKAN UNTUK BERJIWA WIRAUSAHA


Program Keahlian Tata Kecantikan di SMK Negeri 3 Magelang adalah salah satu program keahlian yang mempelajari dan membekali siswa di bidang tata kecantikan baik rambut maupun kulit, seperti tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan adalah menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. Begitu pula di SMK Negeri 3 Magelang Program Keahlian Tata Kecantikan membekali siswa untuk mampu berwirausaha / membuka lapangan kerja untuk diri sendiri atau orang lain dalam bidang tata kecantikan  rambut.Salah satu bekal ilmu yang diberikan adalah mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, dan Pengelolaan Usaha Kecantikan.

Mata pelajaran Kewirausahaan diberikan pada jenjang SMK adalah bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh (holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai wirausaha. Di kelas XII Program Keahlian Tata Kecantikan lebih diperdalam dengan belajar pengelolaan usaha salon, selain siswa belajar berlatih mengelola salon juga dibekali dengan kompetensi tata rias pengantin solo putri. Harapannya adalah membekali siswa agar mampu melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. Salah satu pilihan materi tata rias pengantin solo putri mengacu pada kebutuhan pangsa pasar dan perkembangan dunia industri di masyarakat. Tata rias pengantin Solo Putri sampai saat ini masih cukup tinggidiminati di kalanganmasyarakat.

Siswa Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 3 Magelang sudah belajar banyak tentang cara merias pengantin dari cara menyanggul dari irisan daun pandan, merias wajah , membuat paes memasang assesoris sampai ke pemakaian busana. Secara detail dan rumit cara merias pengantin dengan telaten dipelajari oleh siswa, karena kriteria dan syarat-syarat baik yang pakem ataupun yang sudah modifikasi modern. Contohnya pengantin wanita memang akan selalu menjadi fokus utama dalam setiap merias wajah pengantin, terlebih pada urusan make up, paes pada dahi dan juga tata rambut yang sering disebut sanggul. Untuk tata rias pengantin solo putri biasanya menggunakan bedak dengan warna kekuningan untuk memunculkan aura kecantikan. Sedangkan bentuk alis seperti bulan sabit, eye shadow warna hijau dan coklat, dan membuat paes di dahi dengan menggunakan warna hitam yang bermakna kesempurnaan. Ada empat bentuk paes yang harus dibuat untuk pengantin Solo Putri, yakni bentuk Gajahan yang terletak di tengah-tengah dahi, kemudian bentuk Pengapit yang mengapit gajahan, bentuk Penitis yang terletak di atas ujung alis, dan bentuk Godheg yang terletak di depan telinga. Bentuk sanggul adalah menggunakan sanggul Bangun Tulak, karena bentuknya seperti kupu-kupu oleh karenanya disebut juga dengan Nyupu. Untuk perhiasan sanggul pengantin solo putri dengan menggunakan cunduk mentul atau yang sering disebut dengan kembang goyang, Tunjungan, Sokan, Centhung, Cunduk Jungkat,  dan roncean melati tibo dodo. Dilanjutkan dengan pemakaian busana, ciri khas dari busana pengantin sol putri adalah penggunaan kebaya berbahan beludru yang panjang hingga lutut dengan hiasan lung-lungan bordiran emas. Busana penutup bagian bawah menggunakan banyak pilihan kain batik tradisional seperti mitif batik Sido Mukti, Sido Mulyo, atau Sido Asih.




Beberapa ketentuan-ketentuan baku tersebut harus sudah dipahami dan dihafalkan oleh siswa pada saat ujian merias pengantin solo putri. Sebagai akhir dari pembelajaran para siswa program keahlian Kecantikan Rambut mengikuti Uji Tata Rias Pengantin Solo Putri untuk menguji kemampuan siswa apakah sudah kompeten dalam memperoleh bekal ilmu tersebut.
Dan hasil kerja ujian tersebut anak-anak sudah merasa bangga merasa percaya diri apabila lulus nanti paling tidak sudah mampu membantu para perias pengantin menjadi asisten, dan harapan selanjutnya berani menerima job-job rias pengantin. Kegembiraan anak-anak saat melaksanakan ujian apalagi sang perias siswa juga mengenakan kebaya ala perias pengantin sesungguhnya.
Semoga bekal ilmu merias pengantin solo putri dapat diterapkan dan men jadi bekal menjemput kesuksesan siswa nanti.

MAESAROH NURLAILA, S.Pd.

Guru Tata Kecantikan

0 comments:

Post a Comment